Perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dibawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) terus memacu kerja sama dengan rekanan di Jawa Timur (Jatim) untuk mendukung target lifting secara nasional.
Senior Manager SCM HCML Listiani Dewi mengatakan, tantangan ke depan adalah bagaimana mendukung pemerintah dalam mencapai target produksi nasional sebesar 1 juta barrel atau 12 BSCFD pada 2030. Oleh karena itu, HCML akan terus berkomitmen menjaga dan meningkatkan hubungan kerja sama serta keterlibatan rekanan di Jawa Timur.
“Dukungan para rekanan pada proyek-proyek strategis pengembangan lapangan HCML di kemudian hari tentu akan sangat berarti, karena akan mendukung pencapaian target lifting secara nasional,” kata Listiani, Jumat (30/7/2021).
Menurut dia, salah satu langkah yang ditempuh HCML untuk meningkatkan kerja sama dengan rekanan melalui kegiatan vendor’s day atau Sosialisasi Vendor, program berkala yang digelar setiap tahun. Program ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan rekanan baik secara administratif maupun teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Masa pandemi saat tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap menyelenggarakan vendor’s day, walaupun harus dilaksanakan secara daring seperti tahun lalu sesuai anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Co-19,” terang Listiani.
Sosialisasi vendor tahun ini sendiri telah digelar selama dua hari berturut, yakni pada 27-28 Juli 2021 dengan dukungan dari SKK Migas untuk memacu kompetensi para rekanan melalui sejumlah materi.
“Ini upaya kami untuk mengembangkan kompetensi dan menjaga hubungan baik dan komunikasi vendor lokal di Jawa Timur sekaligus bagian dari program kerja nasional untuk meningkatkan kapasitas nasional, baik dari percepatan proyek (aspek pengadaan) maupun kompetensi tenaga kerja masyarakat Jawa Timur,” tandasnya.
Listiani menambahkan, sepanjang 2019-2020 HCML telah mempersembahkan lebih dari sekitar US10 juta total nilai kontrak kepada rekanan Jawa Timur khususnya dan perekonomian di Jawa Timur pada umumnya.
“Namun demikian, bagi kami angka tersebut tidaklah berarti dibandingkan dengan hubungan kerja sama yang telah terjalin dan tak ternilai harganya,” pungkas Listiani. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com