oleh

PT Lippo Karawaci Tbk Catat Alami Kenaikan Kinerja di Tengah Pandemi

Dalam 2 tahun terakhir selama masa pandemi sejak awal tahun 2020, kalangan pengembang nasional menerapkan berbagai adaptasi dan strategi penjualan yang menunjukan pencapaian positif dengan semakin membaiknya bisnis di sektor properti. Salah satunya adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang mencatat kenaikan kinerja di tengah pandemi.

Riset Rumah.com Indonesia Property Marketing Index Q3/2021 menunjukkan tren harga rumah tapak kembali naik sebesar 2,36% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ). Wilayah Tangerang, Banten mencatatkan kenaikan tertinggi mencapai 6,94% (QoQ). Rumah tapak yang paling diminati di kisaran harga Rp 300 juta-Rp 750 juta dengan mayoritas pencarian sebesar 57% masih berada pada kisaran Rp1 miliar.

“Berbagai indikator yang baik ini tidak terlepas dari regulasi dan insentif pemerintah seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% untuk properti siap huni seharga maksimal Rp 2 miliar. Begitu juga dengan tren penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) dengan pemberlakuan suku bunga acuan (BI 7 Days Reverse Repo Rate) sebesar 3,5%. Ini berarti BI telah menurunkan suku bunga acuan hingga 75 basis poin selama setahun terakhir yang membuat kondisi pasar kian bergairah,” ujar Marine Novita, Country Manager Rumah.com.

Baca Juga  Jenderal Dudung Resmikan Layanan CT Scan RS Umum Pindad Bandung

Strategi menyasar segmen market tertentu dengan konsep produk yang tepat yang dilakukan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) terbukti membuat kinerja bisnis LPKR terus bertumbuh dan mencapai kenaikan tertinggi. Berbagai analis memprediksi LPKR berpotensi mencapai target pendapatan pra-penjualan (marketing sales) tahun ini. LPKR merevisi target pra-penjualan menjadi Rp 4,2 triliun, naik 20% dari target sebelumnya Rp 3,5 triliun yang sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga  KNPI Sepakat untuk Gelar Kongres Bersama di Tahun 2021 Ini

Analis CLSA Sekuritas Jonathan Mardjuki dan Wirandi Ng menyebutkan pendapatan LPKR terus menunjukkan peningkatan dari tahun 2017-2020 mulai Rp 704 miliar pada tahun 2017 dan Rp 1,6 triliun di tahun 2018, kemudian pada tahun 2019 sebesar Rp 1,8 triliun dan di tahun 2020 berhasil mencapai Rp 2,6 triliun. Tren positif pendapatan pra-penjualan LPKR terus berlanjut dimana pada Semester I/2021 LPKR telah berhasil membukukan Rp 2,33 triliun, tumbuh 122% YoY.

CEO LPKR John Riady mengatakan, “tren perbaikan sektor properti ini menjadi momentum bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan dengan menciptakan produk berkualitas dengan harga terjangkau bagi segmen pasar yang tepat yaitu kalangan milenial. Kinerja kami terus menunjukkan peningkatan. Pada bulan Maret kami berhasil meraih 37% dari target pra-penjualan senilai Rp1,31 triliun. Di bulan Juni tumbuh 193% menjadi Rp1,02 triliun. Semester I/2021 meningkat sebesar 122% YoY menjadi Rp2,33 triliun yang artinya kami telah berhasil mencapai 67% target penjualan tahun ini. Hingga bulan Agustus 2021 kami telah membukukan pra-penjualan sebesar Rp 3,1 triliun. Berbagai indikator dari pencapaian ini membuat kami confident bisa mencapai revisi kenaikan target pra-penjualan full year 2021 di antaranya melalui peluncuran produk baru segmen market premium dan properti komersial di beberapa klaster di Lippo Village dan Lippo Cikarang pada semester kedua tahun ini.” (*/cr2)

Baca Juga  Belajar Pendidikan Karakter, Nadiem Anwar Makarim Kunjungi Pondok di Kediri

Sumber: beritasatu.com

News Feed